Aku Dan Rasa Yang Ku Punya
Haruskah semua berakhir pada takdir, yang tak pernah bahkan tak mau aku ukir,
di kehidupan penuh penantian akan hadirnya suatu kebahagian,
bukan cinta yg aku pinta bukan pula rasa yg aku punya tapi kepastian akan sebuah
perjanjian yg terucap atas apa harap,bukan sekedar berkata yg tak bemakna,
bukan pula berjanji namun tak pasti, kegundahan di kegelisahan dalam redup sayup
kepedihan yang tak pula berkesudahan, di kehidupan hanya da bias-bias keindahan yang
tak pernah bahkan mungkin takan bisa kita rasakan jika hanya berteman dengan kebodohan
dan kebohongan,
Hanya dengan nurani kita dapat mawas diri berkaca pada pengalaman berubah untuk masa depan demi meraih suatu kebahagian sebuah kebanggan, untuknya aku berucap dan untuk ku aku bersikap,
Demi satu yang di tuju demi masa lalu yang teramat sangat ingin aku tinggalkan lupakan hapuskan selamanya sampai nanti sampai ku kembali dengan diri ku yg lebih berarti.Semua rasa yang ku punya smua kata penuh makna yang ku rasa ku coba smapaikan walau hanya dalam sbuah tulisan,aku ingin dia ada untuk ku menggoreskan lukisan2 kebahagian di kehidupan q yang sendiri tuk di miliki,jangan da palsu jika memang benar aku untuk mu,semua kini seakan mimpi dalam kehidupan ku seperti terlahir kembali,aku bukan yang dlu,aku tak mau lagi tertipu dengan semua kepalsuan dan kebohongan,aku ingn kembali teruntuk mencintai dia yang kini ada slmanya.......slama dya bicara dalam kejujuran ku kan setia untuknya...
Oleh: Widia Julianti Irawan
Ku Lelah
bila harus ku mencinta kembali izinkan aku berikan kebahagian untuk nya meski itu tak akan begitu berarti tapi aku ingin itu tak hanya jadi kenangan yang kemudian akan terlupakan.
Bersama kesediah dan kepedihan. Aku telah cukup teruntuk memilih dan aku ingin jadi yang terpilih bukan hanya untuk sementara tapi sejatinya untuk selamanya, bukan kelebihan nya ku butuhkan tapi kesetiaan dan keikhlasan yg aku ingn dengarkan dan rasakan. wahai kau penjaga hati beri aku kepercayaan kembali untuk mencintai dan di cintai setelah terhianati
Oleh: Widia Julianti Irawan
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar