Rabu, 28 Maret 2012

Buah Kejujuran Penjaga Kebun

Pada kisah Islami kali ini kita akan membahas kisah tentang Mubarak. Seorang penjaga kebun Delima yang jujur. Suatu ketika pemilik kebun datang berkunjung bersama sahabatnya guna rekreasi sambil menikmati buah delima yang manis dikebunnya. Beliau memanggil Mubarak dan berkata "Tolong petikkan kami beberapa buah delima yang manis". Mubarakpun langsung melaksanakan perintah sang majikan dengan cepat.
Namun, ketika majikannya mencicipi delima yang dipetik Mubarak, tak satupun yang manis. Semuanya masam. Sang majikan marah dan menanyai Mubarak, "Apa kamu tidak bisa membedakan delima yang manis dan yang masam?"

"Maaf tuan, selama ini Anda tak pernah mengizinkan saya makan buah delima di kebun ini, bagaimana saya bisa membedakan yang delima yang manis dan yang masam?," jawab Mubarak.
Sang tuan merasa kaget dan tak percaya, bertahun-tahun bekerja di kebun itu, tapi Mubarak tak pernah makan satu buahpun. Maka ia menanyakan hal itu kepada tetangga-tetangganya. Mereka semua menjawab, bahwa Mubarak memang tak pernah makan delima walaupun hanya sebuah.
Akhirnya beberapa hari kemudian sang majikan menemui Mubarak dan bertanya "Aku hanya punya seorang putri, dengan siapa aku harus menikahkannya?"
Mubarak menjawab dengan tenang, "Tuan, orang Yahudi menikahkan karena kekayaan, orang Nashrani menikahkan karena ketampanan, orang Jahiliyah menikahkan karena nasab kebangsawanan, sedangkan orang Islam menikahkan karena ketakwaan. Tuan termasuk golongan mana silahkan tuan menikahkan putri tuan dengan cara mereka!"
Pemilik kebun itu berkata, "Demi Allah, aku hanya akan menikahkan putriku atas dasar ketakwaan. Dan aku belum mendapatkan laki-laki yang lebih bertakwa kepada Allah SWT melebihi dirimu. Maka aku akan menikahkan putriku denganmu."

Subhanallah, ternyata buah kejujuran penjaga kebun yang bernama Mubarak adalah dianugerahkan kebun beserta pemiliknya. Demikianlah balasan Allah SWT terhadap seseorang yang teguh meninggalkan sesuatu karena Allah SWT, maka Insya Allah akan digantikan dengan yang lebih baik.
Seorang Arab Badui menceritakan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah memegang tanganku kamudian mengajariku sebagian yang telah Allah ajarkan padanya. Beliau bersabda,

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا اتِّقَاءَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا أَعْطَاكَ اللَّهُ خَيْرًا مِنْهُ

"Sesungguhnya, tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena rasa takut kepada Allah 'Azza wa Jalla melainkan Allah akan memberikan kepadamu yang lebih baik darinya. " (HR. Ahmad)

Dari pernikahan Mubarak dengan putri majikannya lahirlah seorang Abdullah bin Mubarak seorang ulama besar, muhaddis ternama serta seorang dermawan yang kaya. Subhanallah.